Tanggal berapa terbentuk dan kapan ulang tahunnya kita tidak pernah tahu, karena belum pernah ngadain acara tiup lilin, dan siapa yang meresmikannya juga tidak jelas. Namun Garda sendiri mulai eksis pada tahun 2005.
Nama Garda sendiri bukan sebuah singkatan yang memiliki kepanjangan, namun sebuah kata yang memiliki arti pasukan yang selalu berada dan tampil didepan.
Motivasi terbentuknya Garda diilhami dari keinginan pimpinan sekolah untuk memajukan kegiatan yang ada di sekolah baik ekstrakurikuler maupun intrakurikuler. Maka direkrutlah ”orang-orang muda” yang berjumlah 6 orang untuk dapat memajukan program tersebut.
Awal eksis, banyak pihak yang meragukan tentang efektifitas dan kinerja tim ini, terutama yang menyangkut kegiatan intrakurikuler. Maka dengan semangat kerja yang tinggi serta dukungan yang tinggi dari pembina dan kepala sekolah (terutama kepala MTs), tim ini mampu menunjukan performa yang tidak mengecewakan. Kegiatan belajar mengajar yang awalnya banayk yang ’bolong’ sedikit demi sedikit mulai surut. Dan lebih dari itu kegiatan ekstrakurikuler sekolah, waktu demi waktu makin menjadi kegiatan yang tidak bisa dipandang sebelah mata, dan dapat berbicara banyak dalam event yang diadakan khususnya diluar lembaga el-syarief.
Lambat laun nama garda mulai meluas, bukan saja dikalangan ’dalam’ Yayasan, tetapi juga lembaga lain khususnya di Kecamatan Kresek dan Gunung Kaler. Dan tidak jarang, tatkala ada undangan bukan atas nama pribadi (yang masuk dalam anggota Garda-red) tetapi atas nama tim itu sendiri.
Dalam perjalanannya yang hampir mencapai usia tiga tahun, bukan tanpa kendal dan masalah, selain masalah internal yang sering nyangkut. seperti kurangnya konsolidasi antaranggota, terjadinya miss communication, atau yang berkaitan dengan masalah eksternal, seperti kurangnya motivasi dan dukungan dari pihak atasan (yasasan dan
sekolah), kesejahteraan yang masih banyak menimbulkan pertanyaan atau masalah lain yang tidak bisa diungkapkan.
disamping masih banyak juga beberapa pihak yang kurang merasa puas atas kinerja Garda tim. Hal ini membuat pembina Opelsya, Bapak Bahijuddin SPdI, ikut angkat bicara ”eksistensi Garda memang sangat dibutuhkan, namun mengapa masih banyak ganjalan-ganjalan yang erat kaitannya dengan masalah kesejahteraan, sekarang yang dibutuhkan bukan saja apresiasi dan moril tetapi juga materil, disamping garda juga harus memperlihatkan rasa tanggungjawabnya. Jangan menuntut hak, tanpa melakukan kewajiban” cetusnya.
Memang tim sadar, masih banyak PR yang harus diselesaikan, terutama yang menyangkut masalah internal. Kerja sama dan kerja keras adalah kunci untuk mewujudkannya. Disamping motivasi dan dukungan dari semua pihak baik siswa, pengurus Opelsya, pembina, dewan guru, kepsek, dan dari pihak yayasan.
Namun disadari atau tidak, tim yang sekarang beranggotakan tujuh orang ini telah memberikan kontribusi yang positif buat lembaga. Bai bidang intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun kegiatan di pondok pesantren. Tim Garda yang berkomitmen untuk memobilisasi dan senantiasa berada di depan, guna mewujudkan lembaga el-syarief yang maju, berkembang, dan berkualitas. Selamat berjuang ! (*)
Personil Garda:
- Edot (2004), Pembina Opelsya
- Ardy (2004), Pembina Paskibra
- Rafi (2005), Pembina LDS
- Muin (2005), Pembina Pramuka
- U-Je (2005), Pembina Kesenian
- Mahyu (2006), Pembina BTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar