Minggu, 02 Mei 2010

MEMBACA MAMPU MENUMBUHKAN KREATIVITAS

Dalam bukunya Quantum Reading (2004:33-36), Hernowo menulis: Bahwa orang yang rajin membaca buku dapat terhindar dari kerusakan jaringan otak dimasa tua. Ini menurut riset mutakhir tentang otak. Bahkan, secara tegas, penelitian ini menyatakan bahwa membaca buku dapat membantu seseorang untuk menumbuhkan saraf-saraf baru diotak.
Teori sebelumnya menyatakan, saraf-saraf baru diotak itu hanya berlangsung diusia dini hingga tujuh tahun saja. Menurut Hernowo, teori ini juga benar. Namun, teori terbaru menyatakan bahwa hingga akhir hayat, seseorang tetap masih mampu menumbuhkan saraf baru dan membentuk jaringan saraf baru. Dan membaca, salah satunya bermanfaat untuk hal yang satu ini.
Dengan menyitir pendapat Jordan E. Ayan, Hernowo juga menulis tentang manfaat membaca untuk memicu daya kreativitas kita. Menurut Ayan, “disepanjang hampir seluruh jenjang pendidikan, kita diajari untuk membaca terutama untuk mencari dan mendapatkan informasi atau berita, bukan untuk memahami bahwa membaca berpengaruh positif terhadap kreativitas”. Kita banyak diajari ‘cara ampuh untuk membaca’, bukan ‘keampuhan membaca’.
Sedangkan menurut Hernowo berpendapat bahwa salah satu tujuan terpenting membaca adalah mengobarkan gagasan dan upaya menumbuhkan kreativitas. Peristiwa membaca yang terbaik pada hakikatnya adalah siklus hidup mengalirkan ide pengarang kedalam diri kita, dan pada gilirannya ide kita mengalir balik ke seluruh penjuru dunia dalam bentuk benda yang kita hasilkan, pekerjaan yang kita lakukan, dan orang-orang yang terkait dengan kita.
Disisi lain, bahwa manfaat membaca terutama yang berdampak bagi perkembangan sebagian besar jenis kecerdasan. Antara lain: pertama, membaca menambah kosakata dan pengetahuan akan tata bahasa dan sintaksis. Yang lebih penting lagi, membaca memperkenalkan kita pada banyak ragam ungkapan kreatif, dan dengan demikian mempertajam kepekaan linguistik dan kemampuan menyatakan perasaan. Dengan membaca, kita belajar mengenai metafora, implikasi, persuasi, sifat nada, dan banyak unsur ekspresi lain – yang semuanya urgen bagi segala jenis seniman, pelaku bisnis, peneliti, pelajar dan guru-. Kedua, banyak buku dan artikel yang mengajak kita untuk berintrospeksi dan melontarkan pertanyaan serius mengenai nilai, perasaan dan hubungan kita dengan orang lain. Buku-buku tertentu langsung membantu kita menyelami perasaan dan pemikiran yang paling dalam. Bahkan koleksi novel romantis, misteri, dan humor, secara tidak langsung turut mengembangkan kecerdasan intrapersonal, mendesak kita untuk merenungkan kehidupan dan mempertimbangkan kembali keputusan akan cita-cita hidup.
Membaca memicu imajinasi. Buku yang baik mengajak kita membayangkan dunia serta isinya, lengkap dengan segala kejadian, lokasi dan karakternya. Bayangan yang terkumpul dari tiap buku ini melekat dalam pikiran, dan seiring berlalunya waktu, membangun sebuah benteng jaringan ide dan perasaan yang menjadi dasar bagi ide kreatif. Bayangan ini akhirnya menjadi dasar metafora yang kita tulis, gambar yang kita buat, dan bahkan keputusan yang kita ambil.

Orang yang suka membaca biasanya lebih menonjol dan lebih berprestasi. Disamping itu, dengan wawasan dan pengetahuannya yang disebabkan oleh kebiasaan membaca, seseorang relatif memiliki tingkat emosi yang stabil dan lebih dewasa. Demikian juga dalam pergaulan, ia menjadi relatif lebih lugas dan luas bergaul, dan lebih komunikatif. Kita pun banyak menjumpai orang yang suka membaca lebih banyak memiliki gagasan maupun ide cemerlang, tentang apa pun, sehingga biasanya sering dimintai pendapat atau solusi tentang persoalan yang terjadi.
Dan sebagaimana yang kita tahu, bahwa Islam pun menuntut manusia muslim untuk banyak membaca sebagaimana ayat al-Qur’an yang Allah wahyukan pun memerintahkan untuk membaca (Q.S Al-alaq: 1-5). Dengan membaca manusia akan mampu memahami ayat-ayat Tuhan yang difirmankan baik ayat yang tersurat maupun ayat yang tersirat.
Nah, demikian tentang manfaat membaca yang tidak hanya dapat menambah wawasan dan pengetahuan, membaca pun dapat mendorong kreativitas termasuk salah satu ‘obat awet muda’. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak membaca. Ayo membaca !.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kuy Reuni